14 April 2010
13 April 2010
KARYA TULIS UNTUK STUDY TOUR
KARYA TULIS ILMIAH
Format sederhana untuk Study Tour
(Oleh: Drs. Sumawan)
Karya tulis yang ditulis berdasarkan hasil penelitian disebut karya ilmiah.
Karya tulis ilmiah ialah tulisan atau karangan yang penyusunannya didasarkan pada kajian ilmu pengetahuan. Kajian tersebut biasanya dilakukan melalui kegiatan penelitian di laboratorium, di lapangan, atau penelitian kepustakaan.
Ciri-ciri karya tulis ilmiah:
1. menarik (masalah yang dibahas harus menarik)
2. objektif (harus sesuai dengan fakta yang ada)
3. sistematis (mudah dipahami/dimengerti pembaca)
4. argumentatif (dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya)
5. lugas (bahasa yang digunakan efektif dan logis)
Karya ilmiah yang lengkap biasanya terbagi menjadi tiga bagian besar, yakni
(1) bagian pelengkap pendahuluan,
(2) Bagian isi atau pembahasan, dan
(3) bagian pelengkap penutup.
Bagian pelengkap pendahuluan terdiri atas: halaman judul, halaman motto, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, arti lambang dan singkatan, dan abstrak.
Bagian isi atau pembahasan terdiri atas bab pendahuluan yang meliputi:
(1) latar belakang,
(2) perumusan masalah,
(3) ruang lingkup masalah,
(4) tujuan penulisan,
(5) metode penelitian, dan
(6) sistematika penulisan; bab pembahasan; dan bab kesimpulan dan saran.
Bagian pelengkap penutup antara lain, daftar pustaka, lampiran, indeks, daftar istilah, dan riwayat penulis.
* Kata pengantar berfungsi sebagai surat pengantar kepada pembaca yang isinya berbagai hal mengenai karya tulis tersebut.
* Daftar Isi merupakan gambaran isi secara singkat. Judul-judul Bab ditulis dengan huruf kapital, judul-judul subbab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf awal dari kata-kata yang penting.
* Abstrak berisi garis besar dari karya tulis. Isinya lebih singkat daripada kesimpulan.
* Bab pendahuluan berfungsi untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang akan diuraikan. Pada bagian ini biasanya diuraikan tentang: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
* Bab Pembahasan/ isi merupakan tubuh karangan yang mempunyai bagian yang sangat esensial. Dalam bagian ini terdapat semua masalah yang dijabarkan secara sistematis. Artinya dalam penyusunan harus beraturan dan konsisten. Pembagian bab ke subbab harus sesuai dengan tingkatan-tingkatan yang sederajat.
*Kesimpulan dan saran merupakan inti dari uraian yang telah dijelaskan dalam tubuh. Kesimpulan harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Begitu pula dengan saran, kepada siapa saran ditujukan, dan kemungkinan adanya perbaikan.
* Daftar Pustaka merupakan sumber tertulis yang dijadikan acuan dalam pembahasan karya tulis atau daftar buku atau artikel yang menunjang hasil pengamatan penulis. Daftar pustaka biasanya memuat nama pengarang (dibalik), tahun terbit, judul buku (digarisbawahi atau dicetak miring), tempat penerbit, penerbit.
Cara menulis daftar pustaka yaitu...
1. Nama pengarang ditulis dengan mendahulukan nama akhir. Nama akhir (keluarga) ditulis lebih
dahulu dipisahkan dengan tanda koma dari nama pertama yang ditulis kemudian.
2. Tahun penerbitan (.)
3. Judul buku (.)
4. Kota penerbit (:)
5. Nama penerbit (.)
Contoh:
Keraf, Gorys. 1986. Komposisi. Jakarta: Gramedia.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (ed.). 1997. Apresiasi Kesuasastraan. Jakarta: Gramedia.
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
* Lampiran disusun setelah daftar pustaka. Lampiran dapat berupa struktur organisasi, peta kelurahan, dll.
Kutipan
Kutipan adalah pencatatan sumber-sumber tertulis untuk menyusun sebuah karya tulis. Pencatatan sumber-sumber tertulis itu dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu kutipan, ringkasan, dan parafrase.
Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan menjadi kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung yang banyak barisnya tidak lebih dari empat baris ketikan dimasukkan ke dalam teks karya tulis dengan cara sebagai berikut:
1. kutipan itu diintegrasikan langsung dengan teks
2. jarak baris dengan baris sama dengan teks, yaitu dua spasi
3. kutipan itu diapit dengan tanda kutip
4. sesudah kutipan selesai, berilah nomor urut penunjuk catatan kaki yang diketika setengah spasi ke atas
Sedangkan kutipan tidak langsung berisi intisasri pendapat yang dikemukakan kembali dengan kata-kata sendiri. Oleh karena itu kutipan tidak langsung tidak boleh menggunakan tanda kutip.
Catatan kaki/footnote merupakan penjelasan sumber semua kutipan, baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung diletakkan di kaki. Fungsi catatan kaki/footnote adalah sebagai berikut:
1. pembuktian atas sumber informasi
2. penghargaan kepada pengarang yang pendapatnya dikutip
3. pemberian keterangan tambahan untuk memperjelas pembahasan
4. penunjukan bagian lain dlam naskah
Catatan kaki berisi tentang nama pengarang, judul buku, (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.
Mencermati unsur-unsur karya tulis
Karya tulis merupakan bentuk tulisan yang menyajikan data-data yang dianalisis berdasarkan teori-teori tertentu. Beberapa contoh karya tulis yang berkembang di kalangan siswa adalah artikel dalam surat kabar dan laporan siswa tentang suatu penelitian sederhana. Untuk menulis karya tulis kita perlu banyak membaca sumber-sumber yang kita butuhkan. Langkah berikutnya kita perlu membuat kerangka karya tulis. Berdasarkan kerangka itulah kita mengembangkan karya tulis.
Dalam sebuah karya tulis kita perlu memperhatikan ketepatan penggunaan ejaan, pilihan kata, logika, dan kepaduan paragraf. Hal tersebut perlu diperhatikan agar karya tulis tersebut memiliki komposisi yang baik. Komposisi yang baik akan memudahkan pembaca untuk memahami isinya.
Berikut ini contoh kasus yang lazim terdapat pada karya tulis
a. Para pengunjung berusaha menangkap uraian penjaga stan LVRI yang sudah tua itu. Pada kasus tersebut tampak adanya kesalahan penggunaan kata. Sebagai karya ilmiah, tulisan harus menggunakan kata-kata yang lugas. Penggunaan kata menangkap untuk objek uraian dapat mengaburkan konsep. Tulisan tersebut seharusnya ditulis: Para pengunjung berusaha memahami uraian penjaga stan LVRI yang sudah tua itu.
b. Sebab pertempuran berhenti, hujan turun dengan deras di bukit itu.
Masalah tersebut terjadi kesalahan penalaran. Dalam hubungan sebab akibat ada hal yang sudah harus menjadi kodrat harus menjadi penyebab, ada pula yang harus menjadi akibat. Untuk pertempuran dan hujan, hanya hujan yang dapat enghentikan pertempuran bukan sebaliknya pertempuran menyebabkan hujan.
Perbaikan kalimat tersebut seperti berikut ini.
Pertempuran berhenti sebab hujan turun dengan deras di bukit itu.
* Mencermati sistematika penulisan karya tulis
Secara garis besar, sistematika karya tulis mencakup pendahuluan, isi, dan penutup.
Sistematika semacam ini dapat dikembangkan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah menguraikan permasalahan yang melatarbelakangi dipilihnya
permasalahan tertentu.
2. Rumusan Masalah
Bagian ini menguraikan permasalahan yang berkenaan dengan penelitian yang
dilaksanakan.
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan menguraikan maksud penulisan tersebut. Hendaknya diuraikan secara
singkat.
4. Metode Penulisan
5. Kegunaan Penulisan
6. Sistematika Penulisan
Bab II Pembahasan
Bab III Penutup
Pada bagian ini diuraikan kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
Pada bagian ini dilampirkan: gambar, foto, tabel, brafik, denah, peta, diagram, dll
TUGAS PEMBUATAN KARYA TULIS BAGI SEMUA SISWA KELAS XI SMAN 3 MADIUN!
1. Setiap siswa wajib membuat karya tulis dan diserahkan kepada Pembina (isi boleh sama
dengan siswa lain dalam satu kelompok maksimal empat siswa tiap kelompok).
2. Semua objek yang dikunjungi harus dituangkan kedalam isi karya tulis.
3. Karya tulis dijilid rapi bersih dan tidak ada ralat.
4. Karya tulis diserahkan kepada Pembina paling lambat pada hari Jumat tanggal 28 Mei 2010
5. Bilamana ada kesulitan dalam pembuatan karya tulis dapat konsultasi dengan Pembina.
Format sederhana untuk Study Tour
(Oleh: Drs. Sumawan)
Karya tulis yang ditulis berdasarkan hasil penelitian disebut karya ilmiah.
Karya tulis ilmiah ialah tulisan atau karangan yang penyusunannya didasarkan pada kajian ilmu pengetahuan. Kajian tersebut biasanya dilakukan melalui kegiatan penelitian di laboratorium, di lapangan, atau penelitian kepustakaan.
Ciri-ciri karya tulis ilmiah:
1. menarik (masalah yang dibahas harus menarik)
2. objektif (harus sesuai dengan fakta yang ada)
3. sistematis (mudah dipahami/dimengerti pembaca)
4. argumentatif (dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya)
5. lugas (bahasa yang digunakan efektif dan logis)
Karya ilmiah yang lengkap biasanya terbagi menjadi tiga bagian besar, yakni
(1) bagian pelengkap pendahuluan,
(2) Bagian isi atau pembahasan, dan
(3) bagian pelengkap penutup.
Bagian pelengkap pendahuluan terdiri atas: halaman judul, halaman motto, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, arti lambang dan singkatan, dan abstrak.
Bagian isi atau pembahasan terdiri atas bab pendahuluan yang meliputi:
(1) latar belakang,
(2) perumusan masalah,
(3) ruang lingkup masalah,
(4) tujuan penulisan,
(5) metode penelitian, dan
(6) sistematika penulisan; bab pembahasan; dan bab kesimpulan dan saran.
Bagian pelengkap penutup antara lain, daftar pustaka, lampiran, indeks, daftar istilah, dan riwayat penulis.
* Kata pengantar berfungsi sebagai surat pengantar kepada pembaca yang isinya berbagai hal mengenai karya tulis tersebut.
* Daftar Isi merupakan gambaran isi secara singkat. Judul-judul Bab ditulis dengan huruf kapital, judul-judul subbab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf awal dari kata-kata yang penting.
* Abstrak berisi garis besar dari karya tulis. Isinya lebih singkat daripada kesimpulan.
* Bab pendahuluan berfungsi untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang akan diuraikan. Pada bagian ini biasanya diuraikan tentang: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
* Bab Pembahasan/ isi merupakan tubuh karangan yang mempunyai bagian yang sangat esensial. Dalam bagian ini terdapat semua masalah yang dijabarkan secara sistematis. Artinya dalam penyusunan harus beraturan dan konsisten. Pembagian bab ke subbab harus sesuai dengan tingkatan-tingkatan yang sederajat.
*Kesimpulan dan saran merupakan inti dari uraian yang telah dijelaskan dalam tubuh. Kesimpulan harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Begitu pula dengan saran, kepada siapa saran ditujukan, dan kemungkinan adanya perbaikan.
* Daftar Pustaka merupakan sumber tertulis yang dijadikan acuan dalam pembahasan karya tulis atau daftar buku atau artikel yang menunjang hasil pengamatan penulis. Daftar pustaka biasanya memuat nama pengarang (dibalik), tahun terbit, judul buku (digarisbawahi atau dicetak miring), tempat penerbit, penerbit.
Cara menulis daftar pustaka yaitu...
1. Nama pengarang ditulis dengan mendahulukan nama akhir. Nama akhir (keluarga) ditulis lebih
dahulu dipisahkan dengan tanda koma dari nama pertama yang ditulis kemudian.
2. Tahun penerbitan (.)
3. Judul buku (.)
4. Kota penerbit (:)
5. Nama penerbit (.)
Contoh:
Keraf, Gorys. 1986. Komposisi. Jakarta: Gramedia.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (ed.). 1997. Apresiasi Kesuasastraan. Jakarta: Gramedia.
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
* Lampiran disusun setelah daftar pustaka. Lampiran dapat berupa struktur organisasi, peta kelurahan, dll.
Kutipan
Kutipan adalah pencatatan sumber-sumber tertulis untuk menyusun sebuah karya tulis. Pencatatan sumber-sumber tertulis itu dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu kutipan, ringkasan, dan parafrase.
Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan menjadi kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung yang banyak barisnya tidak lebih dari empat baris ketikan dimasukkan ke dalam teks karya tulis dengan cara sebagai berikut:
1. kutipan itu diintegrasikan langsung dengan teks
2. jarak baris dengan baris sama dengan teks, yaitu dua spasi
3. kutipan itu diapit dengan tanda kutip
4. sesudah kutipan selesai, berilah nomor urut penunjuk catatan kaki yang diketika setengah spasi ke atas
Sedangkan kutipan tidak langsung berisi intisasri pendapat yang dikemukakan kembali dengan kata-kata sendiri. Oleh karena itu kutipan tidak langsung tidak boleh menggunakan tanda kutip.
Catatan kaki/footnote merupakan penjelasan sumber semua kutipan, baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung diletakkan di kaki. Fungsi catatan kaki/footnote adalah sebagai berikut:
1. pembuktian atas sumber informasi
2. penghargaan kepada pengarang yang pendapatnya dikutip
3. pemberian keterangan tambahan untuk memperjelas pembahasan
4. penunjukan bagian lain dlam naskah
Catatan kaki berisi tentang nama pengarang, judul buku, (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.
Mencermati unsur-unsur karya tulis
Karya tulis merupakan bentuk tulisan yang menyajikan data-data yang dianalisis berdasarkan teori-teori tertentu. Beberapa contoh karya tulis yang berkembang di kalangan siswa adalah artikel dalam surat kabar dan laporan siswa tentang suatu penelitian sederhana. Untuk menulis karya tulis kita perlu banyak membaca sumber-sumber yang kita butuhkan. Langkah berikutnya kita perlu membuat kerangka karya tulis. Berdasarkan kerangka itulah kita mengembangkan karya tulis.
Dalam sebuah karya tulis kita perlu memperhatikan ketepatan penggunaan ejaan, pilihan kata, logika, dan kepaduan paragraf. Hal tersebut perlu diperhatikan agar karya tulis tersebut memiliki komposisi yang baik. Komposisi yang baik akan memudahkan pembaca untuk memahami isinya.
Berikut ini contoh kasus yang lazim terdapat pada karya tulis
a. Para pengunjung berusaha menangkap uraian penjaga stan LVRI yang sudah tua itu. Pada kasus tersebut tampak adanya kesalahan penggunaan kata. Sebagai karya ilmiah, tulisan harus menggunakan kata-kata yang lugas. Penggunaan kata menangkap untuk objek uraian dapat mengaburkan konsep. Tulisan tersebut seharusnya ditulis: Para pengunjung berusaha memahami uraian penjaga stan LVRI yang sudah tua itu.
b. Sebab pertempuran berhenti, hujan turun dengan deras di bukit itu.
Masalah tersebut terjadi kesalahan penalaran. Dalam hubungan sebab akibat ada hal yang sudah harus menjadi kodrat harus menjadi penyebab, ada pula yang harus menjadi akibat. Untuk pertempuran dan hujan, hanya hujan yang dapat enghentikan pertempuran bukan sebaliknya pertempuran menyebabkan hujan.
Perbaikan kalimat tersebut seperti berikut ini.
Pertempuran berhenti sebab hujan turun dengan deras di bukit itu.
* Mencermati sistematika penulisan karya tulis
Secara garis besar, sistematika karya tulis mencakup pendahuluan, isi, dan penutup.
Sistematika semacam ini dapat dikembangkan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah menguraikan permasalahan yang melatarbelakangi dipilihnya
permasalahan tertentu.
2. Rumusan Masalah
Bagian ini menguraikan permasalahan yang berkenaan dengan penelitian yang
dilaksanakan.
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan menguraikan maksud penulisan tersebut. Hendaknya diuraikan secara
singkat.
4. Metode Penulisan
5. Kegunaan Penulisan
6. Sistematika Penulisan
Bab II Pembahasan
Bab III Penutup
Pada bagian ini diuraikan kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
Pada bagian ini dilampirkan: gambar, foto, tabel, brafik, denah, peta, diagram, dll
TUGAS PEMBUATAN KARYA TULIS BAGI SEMUA SISWA KELAS XI SMAN 3 MADIUN!
1. Setiap siswa wajib membuat karya tulis dan diserahkan kepada Pembina (isi boleh sama
dengan siswa lain dalam satu kelompok maksimal empat siswa tiap kelompok).
2. Semua objek yang dikunjungi harus dituangkan kedalam isi karya tulis.
3. Karya tulis dijilid rapi bersih dan tidak ada ralat.
4. Karya tulis diserahkan kepada Pembina paling lambat pada hari Jumat tanggal 28 Mei 2010
5. Bilamana ada kesulitan dalam pembuatan karya tulis dapat konsultasi dengan Pembina.
Langganan:
Postingan (Atom)